6 Maret 2015 | Kegiatan Statistik
Pada tahun 2015, BPS akan melaksanakan salah satu survei rutin sepuluh tahunan berskala besar, yaitu Survei Penduduk
Antar Sensus 2015 (SUPAS2015). SUPAS2015 merupakan sumber data kependudukan di antara dua sensus. Dari hasil
SUPAS2015 diharapkan akan didapatkan informasi jumlah penduduk serta berbagai indikator kependudukan terbaru. Hasil SUPAS2015
nantinya juga dapat menjadi evaluasi hasil penghitungan proyeksi penduduk hasil Sensus Penduduk 2010.
SUPAS2015 rencananya dilaksanakan pada Mei 2015. Untuk mengkaji
kuesioner; menyempurnakan rancangan buku dan pedoman
termasuk konsep dan definisi; serta menguji rancangan prosedur dan tata
kerja, organisasi lapangan, rekrutmen petugas, dan berbagai aspek
administratif lainnya, maka dilakukan uji coba SUPAS2015 pada Mei-Juni
2014 di tiga tempat (Kota Padang, Kabupaten Bantul, dan Kota
Manado). Masing-masing wilayah sebanyak 12 Blok Sensus (BS).
Menindaklanjuti uji coba tersebut, Direktorat Kependudukan dan
Ketenagakerjaan BPS mengadakan seminar hasil uji coba SUPAS2015 di Hotel
Alila Jakarta, 28 Oktober 2014. Acara dibuka oleh Deputi Bidang
Statistik Sosial BPS, Wynandin Imawan, bertindak sebagai moderator
adalah National Programme Officer The United Nations
Population Fund, Richard Makalew. Seminar dihadiri oleh internal BPS,
perwakilan kementerian/lembaga nasional dan internasional, serta
instansi-instansi terkait.
Dedi Walujadi, Direktur Pengembangan Metodologi Sensus
dan Survei BPS yang bertindak sebagai narasumber menjelaskan
dalam rangka memenuhi kasus kematian ibu, maka jumlah sampel rumah tangga (ruta) SUPAS2015 sebanyak 652.000 ruta yang tersebar
di sekitar 40.000 BS, di mana setiap BS sebanyak 16 ruta akan dicacah.
Dengan demikian, karakteristik SUPAS2015 tetap dirancang untuk
estimasi kabupaten/kota dan untuk variabel kematian dirancang untuk
estimasi nasional atau minimal estimasi regional dengan kisaran presisi
relatif 1-2 persen.
Narasumber lainnya, Direktur Statistik Kependudukan dan
Ketenagakerjaan BPS, Razali Ritonga, menjelaskan bahwa dari uji coba
SUPAS2015 ini realisasi ruta hanya 570 dari 576 target ruta karena
adanya ruta yang tidak ditemukan selama periode pencacahan. Razali
juga menjelaskan perbedaan antara SUPAS2005 dan SUPAS2015
seperti perbedaan jumlah sampel yang mencapai dua kali lipat dari
SUPAS2005, perubahan jumlah variabel yang menjadi 129 variabel,
serta rujukan waktu kematian yang berubah dari 3 tahun menjadi 5
tahun (sejak 1 Januari 2010 hingga saat pencacahan).